Jumat, 04 Februari 2011

CINTA UNTUK DHIKA


Sejak kepindahan sahabatku ke Jakarta setahun yang lalu…q terus berkomunikasi dengan sahabatku sekaligus orang yang aku saying melalui surat…
mungkin terdengar kuno tapi aku lebih suka itu…
jika melalui surat lembaran” tulisan kita bias di simpan jika menggunakan barang elektronik bias saja terhapus….
Awalnya aku terus membalas surat” dari sahabatku namun bertepatan dengan surat yang berisikan pernyataan cintanya aku mulai tak bias membalasnya…
bukan karena aku malas ataupun tak menerima pernyataan cintanya…namun karena pada saat itu suatu penyakit yang selama ini menggorogoti tubuhku mulai menampakkan keganasannya…
Ya sebenarnya sejak setahun yang lalu aku terkena penyakit leukemia atau sebut saja kanker darah….
mungkin karena kekhawatirannya karena telah 3 bulan aku tak membalas suratnya karena aku tengah bertarung melawan penyakit yang jika aku kalah aku akan mati….akhirnya dia pun menelefon ku..tapi sayangnya yang menjawab telfonnya bukanlah aku tapi adikku anugrah…
*halo*jawab adikku
*halo…zivonya ada???*Tanya dhika
*lho kak dhika gag tau ya???*Tanya adikku
*tau apa nug??*tanyanya heran…
*sudah 3 bulan kak zivo koma di rumah sakit kak*jawab adikku
*ha???emangnya zivo sakit apa nug??*tanyanya cemas
*sudah setahun kak zivo kena penyakit leukemia kak*jawab adikku
*kamu serius  nug???*tanyanya
*iyalah kak..bwt apa coba aku ngarang cerita bo.ong???*jawab adikku
*dia di rawat di rs mana nu??*tanyanya
*di rs beika kak*jawab adikku
*oke besok aku bakal kesana*jawabnya tegas..
*lho kakak kan lagi di Jakarta???*Tanya adikku

*aku bakal pulang demi zivo*jawabnya
*ya ampun kak so sweet amat…???*jawab adikku sedikit menggoda
*haduh nug..kamu ini malah bercanda*jawabnya heran
*iya” kak map*jawab adikku
*yaudah yah…aku mau kemas” bye*
*oke kak…bye…*jawab adikku
Esok paginya sekitar pukul 8 pagi..dhika sudah ada di kamar tempatku tertidur selama 3 bulan lebih…dia yang melihat keadaanku yang sangat mengkhawatirkan dengan seluruh alat yang bila di lepas maka nyawaku akan ikut lepas dari tubuh ku mulai menampakkan wajah kecemasan tapi karena anugrah berada di ruangan juga…dengan sigap dia mengjak bicara dhika yang sedari tadi hanya terdiam melihat tubuhku terbujur seperti mayat…
anugrah pun segera mengajaknya bicara
*kak kenapa??*Tanya adikku
namun tak ada satu kata pun yang terucap dari bibirnya
*kak kenapa???*Tanya adikku lagi sambil menepuk pundak dhika
*eh..oh…emm…gpp kok nug…*jawabnya kaget
*serius kak??*Tanya anugrah meyakinkan
*iya…oh ya…bias tinggalkan q sendiri??*Tanya dhika
Awalnya anugrah bimbang namun anugrah tau bahwa dhika sangat saying pada ku oleh karena itu dia mengijinkannya…
*emm…baik kak*jawabnya
*makasih yah…*jawab dhika…
Akhirnya dhika pun duduk d sebelah ranjang tempat q terbaring…dhikapun terus memandangiku dan memegang tanganku sambil terus bertanya” dalam hatinya….zivo kenapa kamu gak pernah bilang sama aku kalau kamu punya penyakit kayak gini??tanyanya terus dalam hati….entah karena aku merasakan kehadiran dan perasaan tulusnya serta menanggapi semua do.a yang dia gumamkan selalu sedari tadi atau karena memang aku telah bosan terus terbaring di tempat tidur….tiba” saja tanganku yang semula kaku mulai bias merespon gerakan tangan dhika…dhika yang saat itu cemas dengan segera memencet tombol untuk memanggil dokter dan suster ke kamar ku…dokter pun yang semula telah beranggapan bahwa aku takkan bisa bangun lagi terkejut dengan keadaanku yang memulih secara drastis hari ini…dan sejak hari tu keadaan kun terus membaik dan menunjukkan kemajuan yang pesat…dan puncaknya tepat sebulan sejak kejadian saat itu aku mulai terbangun dari tidur panjangku…dan orang pertama yang aku lihat saat aku terbangun adalah dhika yang tertidur dengan terus memegang erat tangan kanan ku dan seolah tak ingin q pergi…q yg saat itu baru sadar pun senang sekaligus kaget mengapa dhika yang semula sedang melanjutkan sekolah di Jakarta malah ada di sebelahku…tak lama setelah aku sadarpun dhika terbangun….aku pun segera menyapanya…
*pagi dhika*sapaku dengan suara yang amat pelan
*pa..pagi zivo…*jawabnya kaget…
*kenapa kaget gitu???kamu gak suka ya liat aku bangun??*tanyaku sambil tersenyum..
*gak kok…aku suka banget liat kamu udah bangun vo*jawabnya
akupun hanya meringis kearahnya…dan tak lama adikkupun juga terbangun…dan dia juga kaget melihat wajahku yang telah duduk santai diatas tempat tidur tanpa alat bantu
*hoaaaammm…pagi kak dhika*sapa adikku
*pagi nu*jawab dhika
*pagi adikku saying*sapaku sambil tersenyum
*maav kak aku bangun telat…pagi juga kak ziv….*jawabnya nanggung..
Diapun melihat kearahku dengan mata melotot dan dengan mengucek” matanya mungkin dia mengira ini mimpi atau apa tapi aku hanya bisa duduk dan terus tersenyum kearahnya dan tak lama dia mulai sadar bahwa aku zivo kakaknya telah benar” telah sadar dari mimpi panjangku
*lho kak zivo??*tanyanya masih bingung sembari terus mencubit kedua pipinya
*iya sayang*jawabku sambil tersenyum
*hahahaha…kak zivo sudah sadar????*tanyanya
*sudah donk..*jawabku
*waah….mentang” ada kak dhika langsung sembuh jodoh nih…jodoh*goda adikku..
*ah…apaan kamu…masih kecil udah bilang jodoh*jawabku dan dhika bersamaan dengan wajah merah karena malu
*aih….jawabnya barengan nih…jodoh nih jodoh…hahahahaha wajahnya merah pula*jawab adikku sambil tertawa
*aduuuh….*jeritku kesakitan
*vo kamu kenapa???*Tanya dhika cemas…
*kak..kamu kenapa???*Tanya anugrah
Rasanya aku ingin menjawab segala pertanyaan mereka namun karena kesadaranku yang semakin lama semakin hilang dan membuatku kembali kritis….mereka yang sedari tadi mencemaskanku segera memanggil dokter…dan ternyata dokter mengatakan bahwa penyakitku semakin kritis dan kesadaran ku yang cukup singkat mungkin bisa dikatakan perbincangan terakhirku…namun mereka berdua tidak percaya..dan alhasil mereka trus menjagaku dan berharap suatu hari aku kembali terbangun dan ddapat berdiri dan bersenang” bersama mereka berdua …namun setelah berhari” berminggu” dan berbulan” aku tak menunjukkan sedikit reaksipun kepada mereka…entah karena bosan,lelah atau menganggap ragaku tlah tak berdaya lagi dhika pun meninggalkanku…tetapi dia tidak kembali ke Jakarta..karena dia takut jika sewaktu” aku sadar tapi dia tak ada di sampingku….namun karena terlalu lamanya dia menunggu tanpa ada kemajuan dari kesehatanku…dia pun memutuskan untuk kembali ke Jakarta untuk sementara
Kurang lebih 6 bulan sudah aku tertidur di ruangan yang serba berwarna putih…dan akhirnya aku pun terbangun……namun kali ini berbeda…di sisi empat tidurku bukannya dhika melainkan adikku…aku yang bingung melihat sekeliling untuk mencari dhika pun tanpa sengaja membuat adikku terbangun…dan dia sangat senang dan bertanya pada ku tentang apa yan g aku lakukan baru saja
*kak zivooo…kakak udah bangun ya…aku seneng banget…kakak lagi lihat” apa???*tanyanya senang sambil memelukku dan melihat sekeliling
*udah…capek tidur muluk…hahahaha…kagak liat apa”…oh,ya mana kak dhika???*jawabku dengan guyon dan menanyakan orang satu ntu
*hah???kak dhika???*Tanya adikku kaget…
*iya mana dhika???*tanyaku
#waduh jawab ape nih aku….kalo aku jujur bisa” kakak gak sadar lagi…#gerutunya
*kak dhika lagi ke Jakarta keluarganya ada yang sakit juga*jawab adikku
*owh..*jawabku dengan tampang sedih…
*jangan sedih lah kak…entar sakit lagi…aku kesepian lagi…kagak kasian amat ya sama aku???*jawabnya sambil menjulurkan lidah
*iya” senyum nih J* jawabku sambil meringis lebar”
*gitu kan lebih keren kak*jawabnya
*iya”*jawabku
Akhirnya obrolan kami berdua pun berlangsung lama hingga kami tidur karena lelah…esoknya aku masih bisa membuka mataku kembali…akhirnya lama kelaman kesehatanku pun membaik…dan akupun diijinkan pulang oleh dokter….
Akhirnya aku pun pulang kerumahku yang sudah hamper setaun tak pernah kutemui….
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
*wkwkwkwkwkwk…akhirnya zivo pulang kerumah…*teriakku keras” sambil berlari ke dalam rumah yang tampak tanpa ada penghuninya itu…
*woey kak jangan lari” napa???baru juga sembuh sombong lu…sakit lagi kagak aku urus kamu…*kata adikku marah”
*iya” maap..*jawabku santai…sambil terus jalan masuk ke rumah dan berkeliling” rumah yang sudah lama tak kuhuni…
akupun yang telah kangen berat dengan taman belakang rumahku pun segera berlari ke taman…tibanya disana…aku duduk di ayunan kerajaanku yang sering kunaiki bersama dhika…sekilas aku teringat olehnya dan akupun mulai menangis tak kuasa menahan rinduku…
Dan tanpa sengaja anugrah memergoki ku sedang menangis…diapun dating perlahan dengan membawa kotak tisu dan mulai duduk di ayunan di hadapanku…di pun bertanya…
*kakak kenapa??*tanyanya cemas
*oh…gpp*jawabku sambil mengusap air mataku
*kakak kangen kak dhika ya??*tanyanya
Seketika membuatku kaget namun tak dapat kupungkiri pernyataan itu…
Akupun hanya mengangguk kecil..
Dengan cepat dia memencet tombol” di hpnya dan memberikan padaku ternyata dia memencet nomor dhika….setelah aku menerimanya aku pun langsung melihat kearah adikku….
*buat apa???*tanyaku
*katanya kakak kangen…ya itu aku telfonin*jawabnya santai
*makasih ya..*jawabku
Adikkupun hanya mengangguk
Dan tanpa piker panjang aku langsung memencet tombol call….hatiku terus berdebar kencang tak karuan saat telfon sedang dalam nada tunggu…tak lama telfon pun diangkat oleh dhika…
*halo…apa nug???*tanyanya
*ha..halo dhik…ini aku zivo bukan adikku*jawabku sambil terus berdeba
*lho…zivo???*jawabnya kaget
*iya dhik ini aku…kamu lagi di Jakarta ya???*tanyaku dengan wajah gembira
*oh…iya…maaf ya aku gak  bisa nungguin kamu sampe sembuh.*jawabnya
*he.em gpp…*jawabku
*kamu masih di rumah sakit vo??*tanyanya
*enggak donk…aku udah pulang….*jawabku
*waw…kamu udah bener” sembuh???*tanyanya
*udah…tapi tiap bulan harus tetep control*jawabku….
*oh…syukurlah*jawabnya
*iya*jawabku
Dan perbincangan kami pun berlangsung cukup lama…dan aksi telfon menelfondan berkomunikasi dengan media lain pun terus aku lakukan dengannya hingga sutu hari dia tiba” datang kerumahku…namun hari ini bertepatan dengan jadwalku control
*hai vo*sapanya
*ha…..haii juga dhik*jawabku kaget melihatnya di depanku dan anugrah saat akan pergi control
*lho…kamu mau keluar ya???*tanyanya
*iya…hari ini jadwalku harus control*jawabku sambil tersenyum
*oh…mau aku anter*tanyanya sembari menawarkan….
*tapi…adikku sudah mau mengantarku lagian kamu pasti masih capek kan???*jawabku
*ah udahlah gpp…adikmu juga pasti ngijinin kok*jawabnya sembari melihat kearah adikku
*ah…iya kak aku juga lagi pingin nonton film yang lagi seru nih…*jawabny
*jadi bolehkan dik??*Tanya dhika
*iya kak bawa aja tapi jangansampek thu kakakku kamu bwt nangis…kalo enggak kamu yang bakalan jadi perkedel…hahahahahaha*jawabnya ngelucu
*oke…jadi gimana????kita berangkat sekarang??*tanyanya
*kagak taun depan…iya sekarang lah….*jawabku
*iya” oke nug kita pergi dulu ye…*jawabnya sembari melambaikan tangan kearah adikku…
Kami pun bergegas naik ke mobil dhika….di sepanjang perjalanan ke rumah sakit dhika tak berhenti”nya mengajak ku berbicara tentang berbagai hal…karena banyaknya hal yang kami bicarakan.kami pun hingga tak terasa kalau kami telah sampai rumah sakit…
Setibanya di rumah sakit…kami pun segera menuju ke ruang dokter yang biasa aku kunjungi untuk control….dan setelah dokter mengecek keadaan tubuhku…hasilnya pun muncul…saat melihat hasil itu…dokter`pun langsung terkejut dengan hasil diagnosanya…aku dan dhika yang melihat itu segera menanyakan hasilnya..
*dok…bagaimana hasilnya???*Tanya ku dan dhika
*menakjubkan ini benar” sebuah keajaiban*jawab dokter itu
*menkjubkan bagaimana dok ????*Tanya ku
*iya dok apa maksud anda???*Tanya dhika
*dari hasil yang baru saja keluar dinyatakan bahwa penyakit leukemia yang telah menggerogoti tubuh anda telah lenyap…ini benar” keajaiban….karena jarang dan hamper tidak ada orang yang bisa sembuh total dari penyakit ini*jawab dokter itu
*anda serius dok???*tanyaku..
*iya tentu saja dan mulai hari ini anda tidak perlu lagi control*jawab dokter itu…
*iya dok…terima kasih*jawabku
*terima kasih kembali*jawab dokter itu
*dhik…aku sembuh total…*kataku pada dhika..
*iya vo…selamat ya…kamu memang cewek hebat yang pernah aku temui…*jawabnya dengan senyumnya yang khas
*hahahaha…iya makasih…*jawabku sambil beranjak meninggalkan ruangan dokter itu….dalam perjalanan menuju mobil aku pun tak henti”nya mengucap syukur dan tersenyum hingga membuat dhika ikut tersenyum….
setibanya di mobil kami pun bergegas naik dan pulang karena aku telah tidak sabar memberi tahukan kabar ini ke adikku…namun di perjalanan pulang…tiba” saja dhika memberhentikan mobilnya di sebuah taman yang indah dengan danau kecil dengan air yang bersih di tengahnya…dia pun mengajakku turun…setelah turun dhika mengajakku duduk di sebuah kursi yang tepat menghadap ke danau….dan tanpa kusangka” dhika mengatakan hal yang selama ini telah kutunggu”…
*vo..*sapanya..
*iya…apa???*jawabku sambil terus menghadap danau yang begitu indah
*aku ingin bicara sesuatu padamu…*jawabnya sambil berdiri dan duduk di depanku serta menggenggam kedua tanganku…
*mm…iya…bicaralah…*jawabku yang semenjak tadi berdebar”
*begini…sebenarnya aku sudah lama suka sama kamu…trus gimana perasaanmu ke aku??*tanyanya
*hah???kamu serius???*tanyaku…
*iya vo….*jawabnya meyakinkanku
*sebenarnya aku juga sudah lama suka dengan kamu…memang kenapa????*tanyaku
*gini vo…kamu mau gak jadi pacarku…aku udah tunggu saat” seperti ii sejak kamu koma…*jawabnya…
aku pun terkejut dengan pernyataannya barusan…akupun mengiya.inya…
*iya aku mau*jawabku…
wajahnya pun terlihat begitu senang…ya sejujurnya kata” itulah yang aku tunggu dari mulut dhika….namun itu semua kejadian itu takkan pernah terjadi karena saat ii aku telh menggunakan sehelai kain putih yang telah membungkusku dan dhika serta seluruh keluargaku telah membawaku ke tempat yang sepi,dingin dan petang di sana…
ya…sesungguhnya diaknosa dokter adalah umurku tinggal 2 hariiii….tanpa sempat mendengar pernyataan cinta dhika…nyawaku pun telah di ambil oleh TUHAN….
Ya…memang ragaku telah tak berada di dumia in I namun cintaku perasaanku dan hatiku telah sepenuhnya ku berikan kepada dhika…walaupun kata” itu belum sempat aku lontarkan kepadanya sekali pun hingga ajal menjemputku…..


                                                                             THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar